Bagaimana Saya Bisa Tahu?

Di dalam hubungan rohani kita dengan Allah, kita tidak bertumbuh selangkah demi selangkah. Pilihannya, entah kita sudah mencapai tujuan atau tidak. Hal yang sama berlaku dalam hal dosa. Allah tidak membersihkan kita sedikit demi sedikit dari dosa. Entah kita bebas dari dosa atau tidak sama sekali. Ini adalah persoalan menyangkut ketaatan, yaitu menjaga diri kita di dalam terang. “Jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, kita mempunyai persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus . . . menyucikan kita dari segala dosa” (1 Yohanes 1:7). Pada waktu kita taat, hubungan kita dengan Allah menjadi sempurna. Namun, jika kita membangkang, meski cuma sedetik, kegelapan dan maut segera bekerja.
Semua wahyu Allah tertutup bagi kita sampai kita taat. Hanya melalui ketaatan, akses kepada wahyu-wahyu itu terbuka. Hati-hatilah dalam usaha menjadi bijaksana dan terpelajar. Wahyu Allah tidak akan terbuka hanya dengan Anda merenungkannya. Namun, ketika Anda taat, seberkas cahaya bersinar. Anda harus mengizinkan kebenaran Allah bekerja dengan memenuhi diri Anda dengannya, bukan dengan mengkhawatirkannya. Satu-satunya cara Anda dapat mengetahui kebenaran-kebenaran yang agung dari Allah adalah dengan berhenti mencoba mencari tahu dan mengalami kelahiran kembali.
Taatilah Allah dalam hal-hal yang Ia taruh di hadapan Anda, apa pun itu, maka, hal berikutnya akan terbuka di hadapan Anda dengan segera. Kita membaca buku demi buku tentang karya Roh Kudus, padahal melalui ketaatan selama lima menit segalanya menjadi jelas seperti cahaya matahari.
Anda mungkin berkata, “Mungkin satu hari nanti saya akan mengerti.” Anda dapat memahaminya sekarang. Bukan dengan belajar kita bisa tiba pada pemahaman, melainkan dengan ketaatan. Allah tidak akan menyingkapkan lebih banyak kebenaran tentang Anda sampai Anda menaati apa yang Anda tahu. Sepotong kecil ketaatan Anda akan menyebabkan surga terbuka dan kebenaran-kebenaran yang luar biasa tentang Allah menjadi milik Anda.