Disiplin Kesulitan Hidup

Pandangan umum tentang kehidupan orang Kristen adalah kelepasan dari masalah. Yang benar adalah kelepasan di dalam masalah. Itu dua hal yang sangat berbeda. Jika Anda seorang anak Allah, pasti akan ada masalah-masalah yang harus Anda hadapi. Yesus meminta kita untuk tidak terkejut ketika masalah datang ke dalam hidup kita: “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan.” Namun, Ia juga berkata bahwa masalah-masalah itu bukan tandingan bagi-Nya: “Tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”
Terkadang, orang yang tidak ingin mengeluh atau berkoar-koar tentang masalah-masalahnya sebelum diselamatkan menjadi rapuh ketika menghadapi masalah setelahnya. Ini terjadi karena mereka memiliki pemikiran yang salah mengenai keselamatan. Mereka mengira Allah akan membiarkan mereka mengalami kemenangan atas segala penderitaan dengan mudah. Namun, Allah tidak memberi kepada kita kehidupan yang berkemenangan; Ia memberi kehidupan ketika kita menang.
Apakah Anda meminta Allah untuk memberi kehidupan, kebebasan, dan sukacita kepada Anda? Ia tidak dapat melakukannya kecuali Anda juga menerima sejumlah ketegangan. Ketegangan adalah kekuatan. Bila tidak ada ketegangan, di situ tidak ada kekuatan.
Taklukkanlah ketakutan Anda. Ambilah langkah yang diperintahkan Allah, maka Ia akan merawat Anda: “Siapa yang menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan” (Wahyu 2:7). Jika Anda memaksakan diri sampai pada batas-batas jasmani Anda, Anda akan merasa letih. Namun, jika Anda mendorong diri Anda secara rohani, Anda akan mendapatkan kekuatan lebih. Allah tidak pernah memberi kekuatan untuk hari esok atau jam berikutnya; Ia memberi kekuatan untuk menanggung ketegangan saat ini.
Hadapilah masalah-masalah Anda dengan berani dan sukacita, mengingat bahwa tidak ada lagi yang perlu Anda takuti. Orang kudus diliputi kegembiraan ketika ditindas kesulitan karena situasi tersebut begitu mustahil bagi manusia tetapi tidak bagi Allah. “Sebab Tuhan telah kaujadikan tempat perlindunganmu, Yang Maha Tinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu” (Mazmur 91-9-10). Tidak ada wabah yang bisa mendatangi tempat di mana Anda menyatu dengan Allah.