Segalanya bagi Semua Orang

Seorang pelayan Kristen harus belajar bagaimana cara menjadi orang mulia milik Allah di tengah-tengah kerumunan hal-hal yang tidak mulia. Jangan mengajukan permohonan ini: “Andai saya berada di tempat lain, saya akan menjadi orang yang mulia.” Anda bisa menjadi mulia saat ini, apa pun latar kehidupan Anda atau batas-batas kemampuan alami Anda. Semua pelayan Allah adalah orang biasa, yang dijadikan luar biasa melalui apa yang Ia taruh di dalam mereka.
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu” (Yohanes 15:16). Jika Anda mulai ragu apakah Anda sanggup melakukan tugas yang ditetapkan Allah bagi Anda, ingatlah bahwa bukan pilihan Anda yang membuat Anda menjadi hamba-Nya. Bukan Anda yang telah mendapatkan Allah; sebaliknya, Ia yang mendapatkan Anda.
Camkanlah catatan agung ini di dalam pengakuan iman Anda. Allah sedang bekerja di dalam Anda bahkan saat ini, membengkokkan, mematahkan, membentuk, dan melakukan apa pun sesuka hati-Nya. Untuk apa? Untuk satu tujuan: supaya Ia dapat berkata, “Inilah hamba-Ku laki-laki; inilah hamba-Ku perempuan.”
Kita harus berada di tangan Allah supaya Ia dapat menanam orang lain di atas sang Batu Karang sebagaimana Ia telah menanam kita. Banyak orang memilih menjadi pelayan Allah, tetapi tidak memiliki anugerah Allah atau firman-Nya yang perkasa. Kecuali kita memiliki hal-hal yang benar di dalam pikiran kita secara intelektual dan hal-hal benar di dalam hati kita secara perasaan, kita tidak akan berguna bagi Allah. Paulus memiliki hal-hal yang benar di hati, jiwa, dan pikirannya. Ia memahami sepenuhnya untuk apa Yesus datang. Kita pun harus fokus pada satu fakta ini: “Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan” (1 Korintus 2:2).
Jangan pernah memilih menjadi pelayan Allah, tetapi jangan pula berbalik ketika panggilan Allah datang kepada Anda. Ia akan melakukan kepada Anda apa yang belum pernah Ia lakukan kepada Anda. Ia akan melakukan sesuatu yang unik, yang tidak Ia lakukan kepada orang lain. Biarlah Ia melakukannya.