Setiap Kebajikan yang Kita Miliki

Ketika Allah menciptakan kita kembali melalui kelahiran baru secara rohani, Ia tidak sekadar menambal kebajikan-kebajikan alami kita. Ia menciptakan ulang seluruh pribadi yang ada di dalam kita sehingga kita “mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” (Efesus 4:24). Pastikan kehidupan manusia alami Anda mengenakan pakaian yang selaras dengan kehidupan baru yang ditanam Allah di dalam Anda.
Kehidupan yang ditanam Allah di dalam kita mengembangkan kebajikan-kebajikannya sendiri—bukan kebajikan-kebajikan Adam tetapi kebajikan-kebajikan Yesus Kristus. Perhatikan bagaimana, setelah pengudusan, Allah akan meruntuhkan kepercayaan Anda kepada kebajikan-kebajikan alami Anda, dan kekuatan yang Anda miliki, sampai Anda belajar untuk menarik daya hidup Anda dari sumber kehidupan kebangkitan Yesus. Jika Anda sedang mengalami kekeringan saat ini, bersyukurlah kepada Allah.
Tanda bahwa Allah sedang bekerja di dalam kita adalah Ia menghancurkan kepercayaan kita kepada kebajikan-kebajikan alami dan menunjukkan kepada kita bahwa kebajikan-kebajikan itu hanyalah sisa-sisa dari tujuan Ia menciptakan manusia pada awalnya. Itu bukan janji-janji tentang kita akan menjadi apa. Namun, kita berpegangan pada kebajikan-kebajikan alami itu, sekalipun Allah selalu mencoba membuat kita bersentuhan dengan kehidupan yang tidak pernah dijelaskan dalam istilah kebajikan-kebajikan alami—kehidupan Yesus Kristus. Adalah hal yang menyedihkan melihat orang-orang yang, meski melayani Allah, masih bergantung pada hal-hal yang tidak pernah dikaruniakan-Nya, yaitu kebajikan-kebajikan yang mereka miliki hanya karena itu diwariskan secara kebetulan.
Allah tidak membentuk kebajikan-kebajikan alami kita dan mengubahnya karena kebajikan-kebajikan alami kita tidak pernah mendekati apa yang Yesus Kristus inginkan. Namun, ketika kita membawa setiap bagian dari tubuh jasmani kita selaras dengan kehidupan baru yang ditempatkan Allah di dalam kita, Ia akan menunjukkan melalui kita kebajikan-kebajikan yang merupakan ciri-ciri Yesus.
“Segala mata airku ada di dalammu.” Setiap kebajikan yang kita miliki adalah kepunyaan-Nya.