Siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
Matius 5:39
Pesan yang disampaikan Yesus di ayat ini menunjukkan perendahan diri yang dialami sebagai seorang Kristen. Ketika seorang pengecut tidak membalas, itu karena ia takut. Namun, ketika seorang Kristen tidak membalas, itu karena ia sedang menunjukkan kehidupan Anak Allah. Ada perbedaan yang besar di antara kedua respons tersebut, meski di mata dunia keduanya sama saja.
Apakah saya rela dianggap pengecut demi Tuhan? Ajaran dalam Khotbah di Bukit tidak berkata, “Lakukan kewajibanmu,” melainkan “Lakukan apa yang bukan menjadi kewajibanmu.” Saya tidak wajib berjalan dua mil atau memberi pipi yang lain untuk ditampar. Namun, Yesus berkata bahwa jika saya adalah murid-Nya, saya akan selalu melakukan hal-hal tersebut. Ketika saya dihina, bukan saja saya tidak boleh membenci hal itu, saya juga harus memakainya sebagai kesempatan untuk menunjukkan watak Anak Allah. Saya tidak dapat hanya meniru watak Yesus; watak itu memang ada di dalam saya atau tidak sama sekali. Kalau watak itu ada di dalam saya, setiap hinaan terhadap diri saya akan menjadi kesempatan untuk menunjukkan kebaikan-Nya yang luar biasa.
Ketika saya merasa tersinggung dan mengatakan hal-hal seperti, “Saya tidak tahan lagi. Saya tidak suka difitnah dan disalahpahami,” maka saya sudah melukai Anak Allah. Saya telah bersikeras menuntut hak saya. Namun, ketika saya menerima perlakuan itu pada diri saya, saya menghalangi Yesus untuk dilukai. Inilah yang dimaksud Paulus ketika ia berkata, “Aku . . . menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus” (Kolose 1:24). Sebagai seorang murid, saya menyadari bahwa kehormatan Tuhan sayalah yang dipertaruhkan di dalam hidup saya.
Kita memang selalu mencari keadilan bagi diri kita sendiri. Namun, Khotbah di Bukit mengajarkan ini: Jangan pernah mencari keadilan, tetapi sebaliknya, jangan pernah berhenti memberikannya. Satu-satunya hak yang dimiliki oleh orang Kristen adalah hak untuk tidak menuntut haknya sendiri.
Setiap dukungan Anda memberi pengaruh yang berarti. Mari dukung pelayanan kami.
Daftar untuk menerima renungan terbaik dari saya setiap hari. Email-email ini dapat berisi cerita, sumber-sumber, berita, dan kesempatan untuk menolong Anda bertumbuh lebih dekat dengan Tuhan setiap hari!
Lebih dari seabad lalu, Oswald Chambers membagikan isi hati Allah lewat pengajaran-pengajarannya yang tak lekang oleh waktu. Hikmat alkitabiah yang jujur dan mendalam masih menantang dan menguatkan para pembacanya hari ini.