Disiplin

Sangat mudah bagi kita untuk memadamkan Roh Kudus. Kita melakukannya dengan meremehkan didikan Tuhan dan merasa kecewa ketika Ia memperingatkan kita. Jika kita memiliki pengalaman keselamatan dan pengudusan yang dangkal, kita akan salah dalam memahami kenyataan ketika Allah mendisiplin kita. Kita akan berkata, “Itu pasti suara Iblis.”
Jangan padamkan Roh Kudus, dan jangan remehkan Dia ketika berkata kepada Anda, “Jangan tutup matamu lagi terhadap hal ini. Engkau tidak sedang berada di tempat yang engkau kira. Sampai sekarang Aku belum dapat menyingkapkannya kepadamu, tetapi sekarang itu Kusingkapkan.” Ketika Roh Kudus mendisiplin Anda seperti ini, biarkan Dia melakukannya. Biarkan Dia memulihkan relasi Anda dengan Allah.
“Janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya.” Kita mungkin kecewa terhadap Allah dan berkata, “Saya tidak tahan lagi. Saya telah mendoakannya tetapi keadaan masih belum membaik. Saya tidak mau mencoba lagi.” Pikirkan apa yang akan terjadi jika kita bersikap demikian terhadap semua hal lain di dalam hidup kita!
Apakah saya siap untuk membiarkan Allah mencengkeram saya dengan kuasa-Nya dan melakukan pekerjaan yang memuliakan Dia? Pengudusan bukanlah pemikiran saya tentang apa yang saya ingin Allah lakukan untuk saya. Itu adalah gagasan tentang apa yang ingin Ia lakukan untuk saya. Allah harus membawa saya kepada sikap hati dan pikiran yang mengizinkan-Nya menguduskan saya seluruhnya, berapa pun harganya.