Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu.
Yesaya 60:1
Kebosanan—pekerjaan yang sulit, menjemukan, dan seakan tidak penting, yang tidak ingin dilakukan siapa pun—adalah salah satu ujian karakter yang terbaik. Pekerjaan yang membosankan itu benar-benar hina dan kotor. Melakukannya pasti akan mengotori tangan kita. Kita dituntut untuk terus mengusahakannya meski kita tidak merasa termotivasi atau terilhami oleh Allah. Dengan kebosanan, kitalah yang harus mengambil langkah pertama seolah-olah Allah tidak ada. Tidak ada gunanya menunggu Allah untuk menolong kita, sebab Dia tidak akan melakukannya. Namun, begitu kita bangkit, kita akan menemukan bahwa Allah ada di sana.
Manakala kita mengalami kebosanan, kita segera tahu apakah kita sungguh-sungguh rohani atau tidak. Dalam Injil Yohanes, kita melihat Yesus—Allah yang menjadi manusia, sosok yang paling mulia dan kudus—melakukan pekerjaan paling hina: membasuh kaki. Dia berkata kepada murid-murid-Nya, “Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya” (13:16). Yesus merendahkan diri-Nya hingga menjadi hamba, tetapi sewaktu Dia mulai melakukan pekerjaan-pekerjaan yang hina, pekerjaan itu berubah menjadi mulia. Terang Allah bersinar atasnya, maka pekerjaan itu tidak lagi hina melainkan berubah menjadi sesuatu yang ilahi. Manakala kita mengizinkan Allah melakukan sesuatu melalui diri kita, Dia selalu mengubahnya menjadi sesuatu yang ilahi, sama seperti Dia mengambil rupa manusia dan mengubahnya menjadi mulia.
Setiap orang yang memiliki Roh Kudus berdiam di dalam dirinya adalah bait suci yang ilahi bagi Tuhan. Camkan hal ini setiap kali Anda menghadapi kebosanan. Jika Anda bangkit dan bersinar, maka tidak peduli apa pun yang Anda kerjakan, kemuliaan Allah akan terbit bersinar bersama Anda.
Setiap dukungan Anda memberi pengaruh yang berarti. Mari dukung pelayanan kami.
Daftar untuk menerima renungan terbaik dari saya setiap hari. Email-email ini dapat berisi cerita, sumber-sumber, berita, dan kesempatan untuk menolong Anda bertumbuh lebih dekat dengan Tuhan setiap hari!
Lebih dari seabad lalu, Oswald Chambers membagikan isi hati Allah lewat pengajaran-pengajarannya yang tak lekang oleh waktu. Hikmat alkitabiah yang jujur dan mendalam masih menantang dan menguatkan para pembacanya hari ini.