Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang.
1 Timotius 2:1
Banyak dari kita berhenti berdoa dan mengeraskan hati terhadap Allah karena minat kita terhadap doa hanya bersifat sentimental. Kita membaca buku-buku yang mengatakan bahwa doa itu berguna, menenangkan pikiran, dan mengangkat jiwa, dan melakukannya membuat kita merasa baik. Kedengarannya baik untuk mengatakan bahwa kita berdoa. Namun, di mata Allah, doa dan syafaat harus dilakukan bersama-sama. Tidak mungkin melakukan yang satu tanpa yang lain.
Bersyafaat atau berdoa demi orang lain berarti mencari kehendak Allah bagi orang yang kita doakan tersebut. Alih-alih menyembah Allah, kita lebih sering membangun argumen tentang cara kerja doa. Kita berkata, “Tuhan, aku tidak bisa yakin bagaimana Engkau akan melakukannya.” Jika kita berdebat dengan Allah seperti ini, itu jelas menandakan bahwa kita tidak sedang menyembah-Nya. Kita melontarkan tuntutan demi tuntutan ke hadapan takhta-Nya dan mendiktekan apa yang kita ingin Dia lakukan. Ketika kita melepaskan pandangan kita dari Allah, hati kita menjadi keras dan kaku terhadap-Nya. Ketika hati kita menjadi keras terhadap Allah, hati kita juga menjadi keras terhadap orang lain.
Apakah kita menyembah Allah ketika kita berdoa, dan mengangkat pikiran kita untuk mengenal pikiran Allah? Apakah kita hidup dalam hubungan yang kudus dengan-Nya? Ataukah hati kita sudah menjadi keras hati dan kaku?
“Ia tertegun karena tidak ada yang membela” (Yesaya 59:16). Apabila tidak ada orang lain yang bersyafaat, lakukanlah sendiri tugas itu. Jadilah seseorang yang menyembah Allah dan hidup dalam hubungan yang kudus dengan-Nya. Bertekunlah dalam doa syafaat bagi orang lain, dan ingatlah bahwa ini adalah benar-benar kerja keras. Namun, itulah kerja keras yang akan menyokong Anda, sebab “keadilan-Nya pun menyokong Dia” (ay. 16 TL).
Setiap dukungan Anda memberi pengaruh yang berarti. Mari dukung pelayanan kami.
Daftar untuk menerima renungan terbaik dari saya setiap hari. Email-email ini dapat berisi cerita, sumber-sumber, berita, dan kesempatan untuk menolong Anda bertumbuh lebih dekat dengan Tuhan setiap hari!
Lebih dari seabad lalu, Oswald Chambers membagikan isi hati Allah lewat pengajaran-pengajarannya yang tak lekang oleh waktu. Hikmat alkitabiah yang jujur dan mendalam masih menantang dan menguatkan para pembacanya hari ini.