Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
Roma 6:6
Apakah saya telah memutuskan untuk mematikan dosa di dalam diri saya? Butuh waktu lama untuk mengambil keputusan moral atas dosa, tetapi ketika saya melakukannya, itulah momen besar dalam hidup saya. Itulah saatnya saya memutuskan bahwa sama seperti Yesus Kristus mati untuk dosa seluruh dunia, begitu pula dosa harus dimatikan di dalam saya. Dosa tidak cukup sekadar dibatasi, ditekan, atau dilawan di dalam saya; itu harus disalibkan hingga tuntas.
Tidak seorang pun dapat membawa orang lain kepada keputusan ini. Kita mungkin mengira bahwa menyingkirkan dosa adalah ide yang baik. Kita mungkin setuju bahwa itulah yang dituntut oleh kepercayaan kita. Namun, yang harus kita lakukan adalah mengambil keputusan yang didesak Paulus dalam Roma 6. Ia bukan menyatakan apa yang ia harap akan Allah wujudkan di masa depan, melainkan sebuah pengalaman yang radikal dan tegas: “Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?” (Roma 6:1-2).
Siapkah saya mengizinkan Roh Allah menyelidiki batin saya sampai saya menyadari apa artinya memiliki watak dosa—sesuatu di dalam diri saya yang melawan Roh Allah? Apakah saya setuju dengan keputusan Allah atas watak tersebut, yaitu bahwa itu harus mengalami nasib yang sama dengan kematian Yesus? Apakah saya telah menerima kehormatan untuk disalibkan bersama Kristus, sampai satu-satunya hidup yang tersisa di dalam saya adalah hidup Kristus? “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Galatia 2:19-20).
Jika Anda belum melakukannya, ambillah keputusan moral atas dosa. Ambillah waktu menyendiri bersama Allah dan nyatakan apa yang Anda inginkan. Katakan kepada-Nya, “Tuhan, biarlah saya mengalami kematian-Mu sampai dosa di dalam diri saya mati.” Setelah mengambil keputusan yang radikal itulah baru kita dapat menyatakan diri kita telah mati terhadap dosa.
Setiap dukungan Anda memberi pengaruh yang berarti. Mari dukung pelayanan kami.
Daftar untuk menerima renungan terbaik dari saya setiap hari. Email-email ini dapat berisi cerita, sumber-sumber, berita, dan kesempatan untuk menolong Anda bertumbuh lebih dekat dengan Tuhan setiap hari!
Lebih dari seabad lalu, Oswald Chambers membagikan isi hati Allah lewat pengajaran-pengajarannya yang tak lekang oleh waktu. Hikmat alkitabiah yang jujur dan mendalam masih menantang dan menguatkan para pembacanya hari ini.