Berserulah Allah . . . kepadanya, “Musa, Musa!” dan ia menjawab, “Ya, ini aku.”
Keluaran 3:4 (TB2)
Ketika Allah memanggil, banyak dari kita sedang tersesat. Kita tidak tahu di mana kita berada, dan kita tidak menjawab-Nya. Siap sedia tidak hanya berarti memiliki hubungan yang benar dengan Allah tetapi juga mengetahui di mana kita berada saat ini. Sering kali kita begitu sibuk memberitahu Allah ke mana kita akan pergi sampai-sampai kita tidak memperhatikan di mana kita berada. Musa tahu di mana Allah telah menempatkannya. Ketika Allah memanggilnya, Musa dengan jelas menjawab: “Ini aku.”
Orang yang siap sedia melakukan pekerjaan Allah itu akan mendapat anugerah ketika panggilan itu datang. Terlalu sering kita menunggu untuk bertindak, menahan pikiran bahwa kesempatan yang luar biasa akan segera terjadi. Jika kesempatan yang luar biasa tiba, kita dengan cepat berseru, “Ini aku!” Namun, jika Allah memanggil kita kepada tugas yang terlalu kecil atau tidak penting, kita tidak hadir.
Siap sedia untuk Allah berarti kita siap untuk melakukan hal yang terkecil atau terbesar. Apa pun rencana Allah, kita hadir di sana. Kita mendengarkan suara Bapa sebagaimana Anak mendengarnya. Kita siap dengan segala kewaspadaan karena kasih kita kepada Bapa. Yesus Kristus hendak melakukan kepada kita sama seperti yang dilakukan Allah kepada-Nya: menaruh kita di mana Ia suka, dalam tugas-tugas yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan.
Bersiaplah untuk menerima lawatan Allah secara tiba-tiba. Orang yang siap sedia tidak perlu bersiap-siap. Pikirkan waktu yang kita sia-siakan untuk mencoba siap sedia ketika Allah memanggil! Semak belukar yang terbakar adalah lambang dari segala sesuatu yang melingkupi jiwa yang siap sedia: terbakar dengan hadirat Allah (Keluaran 3).
Setiap dukungan Anda memberi pengaruh yang berarti. Mari dukung pelayanan kami.
Daftar untuk menerima renungan terbaik dari saya setiap hari. Email-email ini dapat berisi cerita, sumber-sumber, berita, dan kesempatan untuk menolong Anda bertumbuh lebih dekat dengan Tuhan setiap hari!
Lebih dari seabad lalu, Oswald Chambers membagikan isi hati Allah lewat pengajaran-pengajarannya yang tak lekang oleh waktu. Hikmat alkitabiah yang jujur dan mendalam masih menantang dan menguatkan para pembacanya hari ini.