Pemusatan Energi Rohani

Jika Anda ingin mengenal energi Allah—energi hidup kebangkitan Yesus Kristus—di dalam tubuh jasmani Anda, Anda harus melakukan lebih dari sekadar memikirkan tragedi Allah di kayu salib. Anda harus merenungkannya. Lepaskan diri Anda dari segala distraksi, berhentilah menunjukkan ketertarikan kepada pertumbuhan rohani pribadi Anda, dan renungkanlah tragedi Allah yang penuh gairah. Pada waktu Anda melakukannya, energi-Nya akan muncul di dalam Anda.
“Berpalinglah kepada-Ku,” firman Allah (Yesaya 45:22). Allah harus menjadi objek yang menguasai perhatian Anda. Perhatikanlah Sumber yang objektif, maka energi yang subjektif akan mengikuti Anda. Kita kehilangan kuasa ketika kita gagal memusatkan perhatian pada hal yang benar. Hal yang benar adalah salib Yesus Kristus. Salib adalah satu-satunya hal yang untuknya kita dipanggil untuk berkhotbah—bukan keselamatan atau pengudusan atau penyembuhan. Pada kebanyakan khotbah hari ini, fokusnya diletakkan bukan pada karya salib tetapi pada akibat-akibatnya. Gereja dikritik sebagai lembaga yang rapuh, dan kritik itu dapat dibenarkan karena tidak ada pemusatan energi rohani, atau perenungan Kalvari, atau arti dari penebusan.
Pusatkan perhatian Anda pada karya salib di dalam khotbah-khotbah Anda. Maka, meski anggota-anggota jemaat Anda mungkin tidak memperhatikannya, mereka tidak akan menjadi orang yang sama lagi. Jika saya membicarakan ucapan saya sendiri, itu tidak lebih penting daripada Anda berbicara kepada saya. Namun, jika saya membicarakan kebenaran Allah, Anda akan menjumpainya lagi; begitu pula saya. Ketika Anda memusatkan perhatian pada energi rohani yang penting—karya salib—tetap terhubung dengan pusat di mana semua kuasa ini berada, energinya akan dilepaskan. Pemberitaan karya salib Yesus Kristus akan melakukan bagiannya.