Masyarakat Rohani

Melalui karya penebusan-Nya, Yesus Kristus memulihkan seluruh umat manusia kepada hubungan yang benar dengan Allah. Pengurbanan Tuhan kita berarti bahwa sekarang, setiap dari kita dapat menikmati hubungan yang intim dan pribadi dengan Bapa. Namun, mengembangkan kehidupan rohani secara pribadi bukanlah satu-satunya alasan kita hidup di dunia ini. Kita ada di sini juga untuk “mencapai kesatuan iman”, yaitu untuk mewujudkan Yesus Kristus di dalam kehidupan kita bersama sebagai gereja.
“Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar . . .” (1 Korintus 12:27-28). Ketaatan gereja yang terpenting dan terutama adalah kepada Yesus Kristus. Ketika gereja berhenti mendahulukan Kristus dan mulai berfokus pada pengembangan dirinya sendiri sebagai organisasi, gereja itu berhenti menjadi sebuah komunitas rohani. Alasan Yesus Kristus menempatkan para rasul dan pengajar di dalam gereja bukanlah untuk membangun sebuah lembaga duniawi, melainkan untuk membangun tubuh Kristus, yaitu komunitas orang percaya yang bersatu.
Apakah saya membangun komunitas tubuh Kristus? Ataukah saya hanya mencari pengembangan diri sendiri? Jika saya menjaga fokus saya pada hal yang mendasar, yakni hubungan saya dengan Yesus Kristus, maka saya melakukan apa yang benar bagi seluruh tubuh-Nya. Sebaliknya, jika saya hanya mengingini dan mencari yang baik bagi diri sendiri, hubungan saya dengan Kristus dan komunitas-Nya akan melenceng. Amatlah terhina bila saya tidak pernah terpikir untuk mewujudkan Yesus Kristus dan hanya peduli pada apa yang telah Dia kerjakan bagi saya.
Tujuanku Allah sendiri, bukan sukacita atau kedamaian,
Bukan pula berkat, melainkan diri-Nya, yaitu Allahku.
—Frances Brook
Apakah saya mengukur hidup saya menurut standar tersebut, atau dengan sesuatu yang kurang dari itu?