Melayani ketika Kesempatan Itu Mengepung Kita

Melayani ketika kesempatan mengelilingi kita tidak berarti kita memilih sendiri lingkungan kita, tetapi kita melayani di mana pun Allah menempatkan kita. Ciri-ciri yang kita tunjukkan saat ini, di lingkungan sekitar kita, menunjukkan kepada Allah bagaimana sikap kita di dalam lingkungan yang lain.
Dibutuhkan seluruh kuasa Allah di dalam saya untuk melakukan hal-hal yang biasa seperti cara Allah melakukannya. Ketika Yesus membasuh kaki para murid, Ia melakukan pekerjaan yang sepele dan hina, tetapi cara-Nya melakukan pekerjaan itu menjadikannya kudus. Bisakah saya memakai handuk seperti cara Yesus memakai handuk? Cara saya memakai handuk, piring, dan semua hal biasa lain di dalam kehidupan saya menunjukkan siapa saya sesungguhnya dengan lebih cepat daripada hal-hal lain. Dibutuhkan Allah yang mahakuasa di dalam saya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rutin sebagaimana yang seharusnya.
“Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu” (Yohanes 13:15). Perhatikan jenis orang-orang yang dibawa Allah ke sekitar kita. Anda akan merasa malu ketika menyadari bahwa begitulah cara-Nya menyingkapkan kepada Anda jenis orang seperti Anda bagi-Nya. Ia menyuruh Anda memperlakukan orang-orang di dalam hidup Anda sebagaimana Ia memperlakukan Anda. Anda mungkin berkata, “Saya akan memperlakukan orang-orang seperti yang seharusnya ketika saya pergi melayani di dunia.” Itu seperti mencoba memproduksi amunisi perang di parit-parit perlindungan; Anda akan terbunuh ketika sedang melakukannya.
Kita harus berjalan lebih jauh bersama Allah. Beberapa dari kita merasa letih setelah berjalan sepuluh meter karena Allah memaksa kita pergi ke tempat yang tidak dapat kita lihat. Kita mungkin berkata, “Saya akan taat waktu saya berada lebih dekat dengan krisis yang besar.” Kita harus taat sekarang. Jika kita tidak mempraktikkan setia dalam hal-hal kecil, kita tidak akan berdaya pada masa krisis.