Kemunafikan Rohani

Setelah Allah mengerjakan keselamatan kita, ada sesuatu yang harus kita lakukan: kita harus mulai mengerjakan apa yang telah dikerjakan Allah, membawa setiap aspek hidup kita selaras dengan kehendak-Nya. Apakah Anda kesulitan melakukan kehendak Allah? Mungkin Anda ingin taat, tetapi sesuatu di dalam daging Anda membuat Anda tak berdaya melakukan apa yang Anda tahu harus Anda lakukan.
Hambatan yang menahan Anda dari menaati Allah bukanlah kehendak Anda sendiri. Kehendak adalah unsur mendasar dalam penciptaan Allah atas manusia. Sumbernya, pada orang-orang yang telah lahir baru, adalah Yang Mahakuasa: “Sebab, Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (Filipi 2:13). Hal yang dapat menghentikan Anda dari mengikut Allah adalah kebebalan yang berasal dari watak manusia berdosa Anda. Dosa adalah sesuatu yang tidak lebih penting daripada kehendak. Dosa adalah kecenderungan hati yang menyimpang, yang masuk ke dalam umat manusia setelah kejatuhannya ke dalam dosa, tetapi kehendak berasal dari Allah. Satu-satunya cara untuk menyingkirkan dosa dan kebebalan adalah dengan meledakkannya dengan dinamit—dinamit ketaatan kepada Roh Kudus.
Ketika Anda mulai taat kepada Roh Kudus, Anda akan menemukan bahwa kehendak Anda selaras dengan Allah, sebab Allah adalah sumbernya. Anda tidak membawa kehendak Anda yang berlawanan kepada kehendak Allah; kehendak-Nya adalah kehendak Anda. Ketika Tuhan, melalui Roh Kudus menyatakan diri-Nya kepada hati nurani Anda, hal pertama yang dilakukannya adalah menyalakan kehendak Anda dan memaksa Anda untuk bertindak. Jika Anda tetap teguh dalam penebusan Tuhan yang sempurna, proses ini menjadi sama alaminya dengan kegiatan bernapas, dan kebebalan tidak lagi menghalangi Anda.
Apakah saya percaya bahwa Allah yang mahakuasa adalah sumber kehendak saya? Allah tidak hanya mengharapkan saya melakukan kehendak-Nya tetapi Ia ada di dalam saya untuk menolong saya melakukannya.