Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, . . . lalu terjun ke dalam danau.
Yohanes 21:7
Pernahkah Anda mengalami krisis yang mendorong Anda untuk dengan sengaja, tegas, dan total menyerahkan segalanya kepada Allah? Itu adalah sebuah krisis kehendak. Anda mungkin tiba pada krisis itu berkali-kali dalam pengalaman lahiriah Anda, dan Anda didesak untuk meninggalkan berbagai hal dan perilaku yang bersifat duniawi. Namun, meninggalkan hal-hal lahiriah tidak menghasilkan apa pun. Krisis penyerahan diri yang sesungguhnya terjadi di dalam batin kita. Meninggalkan hal-hal lahiriah bisa menjadi tanda dari ikatan total, bukan kepada Allah tetapi kepada gagasan kekudusan dari pikiran Anda sendiri.
Pernahkah Anda secara sengaja menyerahkan kehendak Anda kepada Yesus Kristus? Itu benar-benar sebuah tindakan dari kehendak, bukan dari perasaan. Perasaan hanyalah wujud dari tindakan. Jika Anda mengharapkan perasaan muncul sebelum Anda bertindak, Anda tidak akan pernah bertindak. Jangan terus bertanya kepada Allah apa yang harus Anda lakukan. Renungkanlah apa yang sudah Dia tunjukkan kepada Anda—dalam hal yang sederhana maupun luar biasa, hal kecil atau besar. Kemudian, bertindaklah menurut apa yang Anda lihat.
“Yesus berdiri di pantai; . . . Kata Yesus kepada mereka, ‘Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?’” (Yohanes 21:4-5). Jika Anda mendengar suara Yesus Kristus memanggil Anda dari seberang, kesampingkanlah pengakuan dan keyakinan Anda, bahkan konsistensi Anda. Segera terjun dan berenanglah menuju pantai. Jaga terus hubungan Anda dengan-Nya.
Daftar untuk menerima renungan terbaik dari saya setiap hari. Email-email ini dapat berisi cerita, sumber-sumber, berita, dan kesempatan untuk menolong Anda bertumbuh lebih dekat dengan Tuhan setiap hari!
Lebih dari seabad yang lalu, Oswald Chambers menangkap hati Tuhan dalam ajaran-ajarannya, dan kebijaksanaannya yang lugas namun mendalam terus menantang dan mendorong pikiran hingga saat ini.