Aku telah disalibkan dengan Kristus.
Galatia 2:19
Paulus tidak berkata, “Aku telah memutuskan untuk meniru Kristus” atau “Aku tertarik untuk mengikut Kristus.” Ia berkata, “Aku telah disalibkan dengan Kristus.” Ia telah menjadi serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya.
Dalam kehidupan rohani, kebutuhan saya yang paling mendasar adalah untuk menandatangani akta kematian dari watak dosa saya. Saya harus mengambil keputusan moral untuk melawan pemikiran bahwa saya berhak atas diri saya sendiri, dan menggunakan setiap perangkat emosional serta intelektual yang saya miliki untuk mengambil keputusan seperti yang diambil oleh Paulus. Ketika saya melakukannya, yaitu ketika saya tiba pada keputusan untuk menjadikan diri saya serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya, segala sesuatu yang telah Kristus raih di kayu salib juga berlaku di dalam diri saya. Dengan menyerahkan diri secara leluasa kepada Allah, saya memberi Roh Kudus kesempatan untuk mengaruniakan kekudusan Yesus Kristus kepada saya.
“Hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah” (Galatia 2:20). Kehidupan individual saya tetap berlanjut, tetapi sumber dari karakter saya, watak yang menguasai saya, telah diubahkan sama sekali. Tubuh saya masih sama seperti sebelumnya, tetapi keyakinan jahat yang pernah saya pegang, yakni menganggap saya berhak atas diri saya sendiri, telah dihancurkan. Paulus menegaskan bahwa ia sedang menjalani hidup seperti itu “sekarang.” Ini bukan hidup yang ia rencanakan untuk dihidupi suatu hari nanti, melainkan yang sedang dijalaninya “di dalam daging”—dengan tubuh yang dapat dilihat oleh orang lain. Tubuh itu memberi kesaksian tentang kehidupan Kristus yang berlangsung di dalamnya. “Bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (ay. 20).
Setiap dukungan Anda memberi pengaruh yang berarti. Mari dukung pelayanan kami.
Daftar untuk menerima renungan terbaik dari saya setiap hari. Email-email ini dapat berisi cerita, sumber-sumber, berita, dan kesempatan untuk menolong Anda bertumbuh lebih dekat dengan Tuhan setiap hari!
Lebih dari seabad lalu, Oswald Chambers membagikan isi hati Allah lewat pengajaran-pengajarannya yang tak lekang oleh waktu. Hikmat alkitabiah yang jujur dan mendalam masih menantang dan menguatkan para pembacanya hari ini.