Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintah-Ku.
Yohanes 14:15
Tuhan kita tidak pernah memaksakan ketaatan. Ia memberi perintah dengan tegas apa yang harus kita lakukan, tetapi Ia tidak pernah memaksa kita melakukannya. Alasan kita menaati Dia haruslah kesatuan roh kita dengan-Nya, bukan ketakutan atau keterpaksaan. Bila Tuhan berbicara tentang kemuridan, Ia mendahuluinya dengan menawarkan pilihan, yaitu “jika”: “Jika seseorang mau menjadi pengikut-Ku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku” (Matius 16:24). Dan, “Jikalau seseorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci ayahnya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (Lukas 14:26). Di dalam ayat-ayat ini Tuhan kita tidak sedang berbicara tentang sebuah kedudukan yang abadi tetapi nilai seseorang bagi-Nya di dalam kehidupan ini. Itu sebabnya perkataan-Nya begitu keras. Jangan pernah menafsirkan perkataan ini terpisah dari Dia yang menyuarakannya.
“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintah-Ku.” Tuhan kita tidak memberi aturan-aturan kepada kita; Ia sekadar memperjelas standar-standar-Nya. Jika hubungan saya dengan-Nya adalah sebuah hubungan yang berdasar kasih, saya akan melakukan apa yang Ia katakan tanpa ragu-ragu. Jika saya merasa ragu, itu karena saya mengasihi orang lain—mungkin diri saya sendiri—yang mengalahkan kasih saya kepada-Nya. Saya harus melepaskan hak atas diri saya sendiri untuk menjadi satu dengan Yesus Kristus.
Yesus Kristus tidak akan menolong saya untuk taat kepada-Nya. Saya harus menaati-Nya berdasarkan kehendak saya sendiri. Bila saya taat, saya akan menggenapi takdir rohani saya. Kehidupan pribadi saya mungkin penuh dengan hal-hal yang kecil dan sepele, yang sepertinya acak dan tidak berarti. Namun, jika saya menaati Yesus Kristus di tengah-tengah semua itu, hal-hal tersebut menjadi seperti lubang jarum yang melaluinya saya dapat melihat wajah Allah.
Ketika saya berhadapan muka dengan Allah, saya menemukan bahwa melalui ketaatan saya, ribuan orang diberkati. Ketika penebusan Allah sampai pada titik ketaatan dalam jiwa seorang manusia, itu selalu menciptakan sesuatu. Penebusan-Nya mendesak keluar kepada jiwa-jiwa lain melalui saya karena di balik tindakan ketaatan itu terdapat kenyataan Allah yang mahakuasa.
Setiap dukungan Anda memberi pengaruh yang berarti. Mari dukung pelayanan kami.
Daftar untuk menerima renungan terbaik dari saya setiap hari. Email-email ini dapat berisi cerita, sumber-sumber, berita, dan kesempatan untuk menolong Anda bertumbuh lebih dekat dengan Tuhan setiap hari!
Lebih dari seabad lalu, Oswald Chambers membagikan isi hati Allah lewat pengajaran-pengajarannya yang tak lekang oleh waktu. Hikmat alkitabiah yang jujur dan mendalam masih menantang dan menguatkan para pembacanya hari ini.