Samuel menjawab, “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.”
1 Samuel 3:10
Apakah saya sungguh mendengarkan apa yang dikatakan Allah? Mungkin saya mendengarkan salah satu perintah-Nya, tetapi menutup telinga terhadap perintah-Nya yang lain. Dengan cara inilah saya menunjukkan kepada Allah bahwa saya tidak mengasihi atau menghormati-Nya: saya berlagak seolah-olah saya tidak mendengar Dia, meski Dia berbicara kepada saya dengan jelas. Samuel sungguh-sungguh memusatkan perhatian-Nya kepada Allah, dan meyakinkan Allah bahwa telinganya terbuka.
Yesus berkata, “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu” (Yohanes 15:14). Apakah saya menjadi sahabatnya Tuhan, ataukah saya membangkang terhadap perintah-perintah-Nya? Seandainya saya memang mendengarkan-Nya, saya tidak akan membangkang dengan sengaja. Kebanyakan dari kita memang tidak ingin mendengarkan, sehingga rasanya lebih baik Tuhan tidak perlu mengatakan apa-apa kepada kita.
Tujuan dari kehidupan rohani saya adalah menjadi semakin serupa dengan Yesus Kristus sehingga saya akan selalu mendengarkan Allah dan mengetahui bahwa Dia selalu mendengarkan saya (Yohanes 17). Ketika saya menjadi serupa dengan Tuhan seperti itu, telinga saya tertuju kepada suara-Nya, di setiap saat dan setiap situasi. Setangkai bunga lili, sebatang pohon, atau sepenggal perkataan seorang hamba Allah; semua ini dapat menyampaikan pesan dari Allah. Jika saya tidak mengembangkan ketekunan untuk mendengarkan Dia, saya akan mendengar suara Allah sesekali saja. Sering kali, karena terjebak oleh kesibukan pelayanan atau pemikiran saya sendiri, saya bersikap seolah-olah tidak sempat untuk mendengarkan-Nya. Melayani itu baik, tetapi jika hal itu membuat saya gagal mendengarkan suara Allah, maka pengabdian saya telah berjalan ke arah yang salah.
Sudahkah saya mendengar suara Allah hari ini, ataukah saya telah menjadi tuli terhadap suara-Nya?
Setiap dukungan Anda memberi pengaruh yang berarti. Mari dukung pelayanan kami.
Daftar untuk menerima renungan terbaik dari saya setiap hari. Email-email ini dapat berisi cerita, sumber-sumber, berita, dan kesempatan untuk menolong Anda bertumbuh lebih dekat dengan Tuhan setiap hari!
Lebih dari seabad lalu, Oswald Chambers membagikan isi hati Allah lewat pengajaran-pengajarannya yang tak lekang oleh waktu. Hikmat alkitabiah yang jujur dan mendalam masih menantang dan menguatkan para pembacanya hari ini.