Karena itu, Aku berkata kepadamu: Janganlah khawatir tentang hidupmu, mengenai apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah khawatir tentang tubuhmu, mengenai apa yang hendak kamu pakai.
Matius 6:25
Yesus berbicara tentang kecermatan akal sehat pada seorang murid sebagai sesuatu yang kafir—kegagalan beriman kepada-Nya. Jika kita telah menerima Roh Allah, Ia akan memaksakan hal-hal tertentu kepada kita, dan meminta kita untuk memeriksa keputusan dan rencana-rencana kita yang berdasarkan akal sehat. “Di manakah Allah dalam hubunganmu ini?” tanya Roh Kudus. “Di manakah Allah di dalam liburanmu yang terencana rinci ini atau di dalam buku-buku barumu ini?” Allah selalu menekankan satu hal sampai kita belajar mendahulukan Dia di dalam pikiran-pikiran kita. Tiap kali kita mendahulukan hal yang lain, hasilnya adalah kebingungan.
“Jangan khawatir . . .” Menolak khawatir berarti menolak menaruh tekanan pada diri sendiri terkait masa depan. Itu tidak hanya salah tetapi juga merupakan tanda kurangnya iman. Kekhawatiran mengimplikasikan bahwa kita tidak percaya bahwa Allah dapat memperhatikan hal-hal rinci yang praktis dari hidup kita.
Pernahkah Anda mengamati bahwa apa yang Yesus katakan akan mencekik firman Allah di dalam kita? Apakah Iblis? Tidak, tetapi segala kekhawatiran di dunia ini, yaitu “rubah-rubah kecil, yang merusak kebun-kebun anggur” (Kidung Agung 2:15). Kekhawatiran kecillah yang selalu mengancam melencengkan kita. Namun, kekhawatiran menjadi mustahil setelah kita menerima wahyu Yesus Kristus bahwa Allah adalah Bapa kita dan kita tidak pernah dapat memikirkan apa pun yang akan Ia lupakan.
Orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus dalam cara yang pasti dan praktis lebih bebas dari siapa pun untuk melakukan pekerjaan mereka di dunia. Karena bebas dari kekhawatiran dan ketakutan, mereka mampu menjalani hari-hari mereka dengan kepastian mutlak sebab tanggung jawab hidup mereka tidak bersandar pada diri mereka tetapi Allah. Kekafiran terhadap Allah dimulai ketika kita berkata, “Saya tidak akan percaya bila saya tidak melihat.” Satu-satunya pemulihan terhadap hal ini adalah ketaatan kepada Roh Kudus dan penelantaran diri kepada Yesus Kristus. “Serahkanlah dirimu kepada-Ku” adalah pesan agung Yesus kepada murid-murid-Nya.
Setiap dukungan Anda memberi pengaruh yang berarti. Mari dukung pelayanan kami.
Daftar untuk menerima renungan terbaik dari saya setiap hari. Email-email ini dapat berisi cerita, sumber-sumber, berita, dan kesempatan untuk menolong Anda bertumbuh lebih dekat dengan Tuhan setiap hari!
Lebih dari seabad lalu, Oswald Chambers membagikan isi hati Allah lewat pengajaran-pengajarannya yang tak lekang oleh waktu. Hikmat alkitabiah yang jujur dan mendalam masih menantang dan menguatkan para pembacanya hari ini.