Selalu Saat Ini

Anugerah yang Anda terima kemarin tidak berlaku lagi hari ini. Anugerah adalah perkenanan Allah yang senantiasa memperbarui tiada akhir. Anda dapat percaya bahwa anugerah-Nya selalu cukup.
Apakah Anda gagal menimba anugerah Allah “dalam penderitaan, kesengsaraan, dan kesukaran” (2 Korintus 6:4)? Di adlam kesulitanlah kesabaran kita diuji, dan di dalam kesulitanlah kita harus belajar menimba anugerah-Nya. Tiap kali Anda gagal melakukannya, Anda sebenarnya berkata, “Percobaan kali ini tidak dihitung.” Ini bukan pertanyaan tentang berdoa dan meminta Allah menolong Anda, tetapi pertanyaan tentang menerima anugerah-Nya, saat ini dan di sini.
Kita menjadikan doa semacam sebuah persiapan. Alkitab tidak pernah mengajarkan demikian. Doa adalah latihan menimba anugerah Allah; ini hal yang paling praktis. Jangan katakan, “Saya akan menanggung kesulitan ini sampai saya dapat keluar darinya dan berdoa.” Berdoalah sekarang! Mintalah anugerah Allah dalam masa-masa Anda membutuhkannya. “Dalam menanggung pukulan, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga dan kelaparan” (ay. 5). Di dalam setiap kesulitan hidup, timbalah anugerah Allah dengan cara yang membuat Anda kagum terhadap diri Anda sendiri dan orang lain. Timbalah sekarang, jangan nanti. Salah satu kata yang penting di dalam kamus rohani adalah sekarang.
Biarkanlah situasi-situasi kehidupan membawa Anda ke mana pun yang diinginkannya. Di mana pun Anda menemukan diri sendiri, betapa pun sulitnya situasi itu, timbalah anugerah Allah. Salah satu bukti terbesar bahwa Anda sedang menimba anugerah-Nya adalah Anda dapat dihina tanpa meninggalkan jejak apa pun selain anugerah-Nya.
“. . . sebagai orang tak berpunya, sekalipun kami memiliki segala sesuatu” (ay. 10). Allah memberi Anda harta yang tak terkira dalam anugerah-Nya. Jangan pernah bersikap diplomatis atau hati-hati terhadap harta yang diberikan Allah. Curahkanlah hal terbaik yang Anda punya, dan jadilah miskin selalu. Inilah kejayaan dari kemiskinan.