Semua Hal yang Mulia Sulit Dilakukan

Jika kita ingin hidup sebagai murid Yesus Kristus, kita harus ingat bahwa semua hal yang mulia sulit dilakukan. Menjalani kehidupan Kristen itu benar-benar sulit. Namun, kesulitan itu tidak membuat kita letih dan menyerah; sebaliknya, semua itu mendorong kita untuk mengatasinya. Apakah saya betul-betul menghargai keselamatan dari Yesus Kristus sehingga saya mau memberi pengabdian yang terbaik bagi kemuliaan-Nya? 

Allah menyelamatkan manusia menurut kedaulatan kasih karunia-Nya melalui penebusan. Dia mengerjakan di dalam kita “baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (Filipi 2:13). Tanggung jawab kita adalah mengerjakan keselamatan kita di dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita mulai melakukan apa yang Allah perintahkan, dan melakukannya atas dasar keselamatan, kita akan mendapati bahwa kita memiliki semua kekuatan dan sumber daya yang kita perlukan untuk berhasil. Jika kita gagal, itu karena kita belum berlatih dan belum mengembangkan kebiasaan untuk menaati Allah. Krisis akan menyingkapkan tingkat kesiapan kita. Jika kita sudah berlatih setiap hari melakukan apa yang dipercayakan Allah kepada kita melalui Roh-Nya, maka pada masa krisis, kita akan ditopang oleh watak kita dengan pertolongan dari anugerah Allah. 

Syukur kepada Allah karena Dia memberi kita hal-hal yang sulit untuk dilakukan! Keselamatan-Nya merupakan hal yang menggembirakan, sekaligus menuntut keberanian dan kekudusan. Kesulitan itu akan benar-benar menguji kita. Yesus “membawa banyak orang kepada kemuliaan” (Ibrani 2:10), dan Allah tidak akan menjauhkan kita dari tuntutan-tuntutan yang harus dimiliki oleh anak-anak-Nya. Anugerah Allah tidak pernah menghasilkan para pengecut atau orang-orang yang lemah, melainkan orang-orang yang mempunyai keserupaan dengan Yesus Kristus. Dibutuhkan disiplin yang luar biasa untuk menjalani kehidupan yang mulia sebagai murid Yesus. Kita harus selalu berusaha sungguh-sungguh untuk menjalani hidup yang mulia.