Aku telah disalibkan dengan Kristus . . . bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.
Galatia 2:19-20
Kata-kata tersebut berarti saya menghancurkan kemerdekaan saya dengan tangan saya sendiri dan menyerahkan diri saya kepada kedaulatan Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada orang lain yang dapat melakukannya untuk saya; saya harus melakukannya sendiri. Allah dapat membawa saya ke titik penyerahan itu 365 kali dalam setahun, tetapi Ia tidak dapat memaksa saya.
Berserah berarti saya menghancurkan cangkang kemerdekaan saya dari Allah. Itu berarti kepribadian saya dibebaskan untuk menjadi satu dengan-Nya—bukan demi agenda saya sendiri, melainkan demi kesetiaan mutlak kepada Yesus. Sangat sedikit orang yang mengetahui apa pun tentang jenis kesetiaan ini. “Siapa saja yang kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil . . .” (Markus 8:35); inilah yang menempa seseorang menjadi orang kudus yang teguh.
Apakah kehancuran atas kemerdekaan saya telah tiba? Satu hal yang harus saya putuskan adalah “Apakah saya akan menyerah?” Apakah saya akan menyerah kepada Yesus Kristus tanpa syarat? Keinginan untuk realisasi-diri harus dihancurkan di dalam saya. Bila itu tercapai, penyamaan diri secara supranatural dengan Tuhan akan segera terjadi, dan kesaksian Roh Allah ini tidak lagi diragukan di dalam saya: “Aku telah disalibkan dengan Kristus.”
Gairah dalam kekristenan adalah saya sengaja melepaskan hak-hak saya dan menjadi hamba Yesus Kristus. Bila saya belum melakukannya, saya tidak dapat disebut orang kudus. Namun, bila saya melakukannya, Allah dapat memasukkan diri-Nya ke dalam hidup saya. Apakah saya akan mengizinkan Dia? Atau, apakah saya memiliki gagasan pribadi tentang saya akan menjadi apa?
Setiap dukungan Anda memberi pengaruh yang berarti. Mari dukung pelayanan kami.
Daftar untuk menerima renungan terbaik dari saya setiap hari. Email-email ini dapat berisi cerita, sumber-sumber, berita, dan kesempatan untuk menolong Anda bertumbuh lebih dekat dengan Tuhan setiap hari!
Lebih dari seabad lalu, Oswald Chambers membagikan isi hati Allah lewat pengajaran-pengajarannya yang tak lekang oleh waktu. Hikmat alkitabiah yang jujur dan mendalam masih menantang dan menguatkan para pembacanya hari ini.