Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
2 Korintus 5:21
Pandangan modern tentang kematian Yesus adalah Ia mati untuk dosa-dosa kita karena rasa simpati-Nya. Pandangan Perjanjian Baru adalah Ia menanggung dosa-dosa kita melalui penggantian: Allah membuat-Nya “menjadi dosa”. Dosa-dosa kita dihapuskan karena kematian Yesus, dan penjelasan atas kematian itu adalah ketaatan-Nya kepada Bapa-Nya, bukan rasa simpati-Nya atas kita. Kita dapat diterima Allah bukan karena kita taat atau berjanji akan meninggalkan segala sesuatu, tetapi karena kematian Anak-Nya.
Kita berkata bahwa Yesus datang untuk menyingkapkan kemurahan Allah. Perjanjian Baru mengatakan bahwa Ia datang untuk menghapus dosa-dosa dunia. Yesus tidak pernah menyatakan diri-Nya sebagai Pribadi yang diutus untuk menyingkapkan rasa simpati Bapa. Sebaliknya, Ia berbicara tentang diri-Nya sebagai batu sandungan, yaitu Seorang yang datang untuk mendirikan standar-standar baru dan menaruh tuntutan-tuntutan baru bagi semua orang yang mendengarkan firman-Nya: “Sekiranya Aku tidak datang dan tidak berkata-kata kepada mereka, mereka tentu tidak berdosa. Namun sekarang, mereka tidak mempunyai dalih bagi dosa mereka” (Yohanes 15:22). Batu sandungan besar dalam kehidupan rohani modern adalah karakter Tuhan dan tuntutan-tuntutan Roh Kudus. Kita mengira kita akan bahagia seandainya Allah berhenti menuntut kekudusan pribadi. Itu mungkin benar, tetapi kita akan merasa bahagia dalam perjalanan menuju neraka. Allahlah yang menaruh batu-batu sandungan di jalan kita, dan ketika kita terjatuh, itu membangunkan kita.
Pemikiran bahwa Allah mati untuk saya, dan karenanya saya bisa hidup bebas tanpa takut dihukum, tidak pernah diajarkan di dalam Perjanjian Baru. Yang diajarkannya adalah “Kristus telah mati untuk semua orang” (2 Korintus 5:15) dan, dengan menyamakan diri dengan kematian-Nya, saya dibebaskan dari dosa dan kebenaran-Nya diimpartasikan kepada saya (Galatia 2:20-21). Konsep penggantian yang diajarkan di dalam Perjanjian Baru terdiri dari dua hal: “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Kristus tidak diberikan untuk saya kecuali saya ditentukan untuk memiliki Kristus hadir di dalam saya.
Setiap dukungan Anda memberi pengaruh yang berarti. Mari dukung pelayanan kami.
Daftar untuk menerima renungan terbaik dari saya setiap hari. Email-email ini dapat berisi cerita, sumber-sumber, berita, dan kesempatan untuk menolong Anda bertumbuh lebih dekat dengan Tuhan setiap hari!
Lebih dari seabad lalu, Oswald Chambers membagikan isi hati Allah lewat pengajaran-pengajarannya yang tak lekang oleh waktu. Hikmat alkitabiah yang jujur dan mendalam masih menantang dan menguatkan para pembacanya hari ini.