Takdir Kekudusan

Katakan terus menerus kepada diri Anda tentang tujuan hidup Anda! Takdir Allah bagi umat manusia bukanlah kebahagiaan atau kemakmuran, melainkan kekudusan. Satu-satunya tujuan Allah bagi semua manusia adalah diri mereka berubah menjadi putra dan putri-Nya. Allah bukan sebuah mesin berkat abadi. Ia tidak datang untuk menyelamatkan manusia karena merasa kasihan. Ia datang menyelamatkan manusia karena Ia menciptakan kita untuk menjadi kudus. Karya penebusan mencapai tujuan itu melalui kematian Yesus Kristus. Allah dapat mengembalikan kita kepada kesatuan yang sempurna dengan diri-Nya, tanpa bayang-bayang di antara kita dan Dia.
Apakah saya percaya bahwa saya harus kudus? Apakah saya percaya bahwa Allah bisa melawat saya dan menjadikan saya kudus? Jika seorang pengkhotbah, melalui pemberitaan Injilnya, meyakinkan saya bahwa saya orang cemar, saya akan membencinya. Pemberitaan Injil selalu membangkitkan kebencian karena menyingkapkan bahwa saya orang yang cemar. Namun, itu juga membangkitkan sebuah kerinduan mendalam: kerinduan untuk mewujudkan takdir Allah bagi hidup saya.
Begitu banyak hal memanggil kita hari ini. Beberapa darinya pada dasarnya tidak jahat; itu baik, mulia, dan dapat dibenarkan secara moral. Namun, jika hal-hal itu mengalihkan perhatian kita dari hubungan kita dengan Allah, Ia akan merenggut semua itu sampai kita berdamai dengan-Nya. Yang penting adalah kita menerima Allah yang menjadikan kita kudus. Berapa pun harganya, kita harus memiliki hubungan yang benar dengan Dia.
Jangan pernah mempraktikkan sesuatu yang tidak selaras dengan Allah yang kudus. Waspadalah terhadap rasa simpati terhadap diri sendiri, atau orang lain, yang membuat Anda menoleransi pikiran atau perbuatan yang cemar. Kekudusan berarti mencermati setiap hal di dalam hidup Anda melalui pemeriksaan oleh Allah. Itu berarti kita berpikir secara kudus, berbicara secara kudus, dan berjalan secara kudus. Kekudusan bukan hanya apa yang diberikan Allah; itu menyatakan apa yang Ia beri: “Hendaklah kamu kudus, sebab Aku kudus.”