Watak dan Perbuatan

Ciri yang menentukan dari murid-murid Kristus adalah mereka melakukan hal-hal yang baik dan memiliki motivasi yang baik. Motivasi mereka menjadi baik oleh anugerah Allah yang ajaib. Satu-satunya hal yang melampaui perbuatan yang baik adalah keberadaan yang baik. Yesus Kristus datang untuk menaruh ciri keturunan yang baru ke dalam setiap orang yang mengizinkan Dia melakukannya. Ini adalah ciri keturunan yang melampaui kebenaran orang-orang Farisi. Pada dasarnya Yesus berkata, “Jika kalian adalah murid-murid-Ku, kalian harus benar, bukan hanya dalam cara kalian menjalani hidup tetapi juga dalam hal motivasi dan mimpi-mimpi kalian, yaitu pikiran-pikiran kalian yang terdalam. Kalian harus begitu murni dalam hal motivasi sehingga Allah yang mahakuasa tidak perlu mengecam apa pun dari kalian.”
Siapakah yang dapat bertahan dalam terang Allah yang kekal dan tidak perlu dikecam Allah? Hanya Anak Allah. Yesus Kristus mengklaim bahwa, oleh kuasa penebusan-Nya, Ia dapat menaruh watak-Nya pada siapa saja, menjadikannya murni dan sederhana seperti anak kecil. Kemurnian yang dituntut Allah mustahil bagi saya kecuali saya diciptakan ulang dari dalam—inilah yang telah dilakukan Yesus Kristus melalui penebusan-Nya.
Tidak seorang pun dari kita dapat membuat dirinya murni dengan menaati hukum. Yesus Kristus tidak memberi kita peraturan atau undang-undang. Ajaran-ajaran-Nya adalah kebenaran yang hanya dapat ditafsirkan oleh-Nya. Jika kita ingin memahami ajaran-ajaran itu, kita harus melakukannya dengan watak yang Ia taruh di dalam kita—watak-Nya sendiri. Inilah arti dari Yesus Kristus mengubah ciri keturunan kita; Ia tidak mengubah hakikat kemanusiaan kita, tetapi watak berdosa yang ada di baliknya. Inilah keajaiban dari keselamatan-Nya.