Mari, ikutlah Aku.
Markus 1:17
Salah satu hambatan terbesar untuk datang kepada Yesus adalah dalih menyangkut watak kita. Kita mengizinkan kecenderungan-kecenderungan alami kita—kesukaan dan ketidaksukaan, ketertarikan dan prasangka—menahan kita dari Tuhan. Hal pertama yang kita sadari ketika datang kepada Yesus adalah Ia tidak peduli atas apa yang kita sukai. Kita mengira bahwa kita dapat memilih apa yang harus dikuduskan bagi Allah sehingga kita dapat menawarkan pemberian-pemberian kita. Namun, kita tidak dapat menguduskan apa yang bukan milik kita. Hanya ada satu hal yang dapat kita kuduskan bagi Allah, yaitu hak atas diri kita.
Jika kita memberi hak atas diri Anda kepada Allah, Ia akan mengadakan eksperimen kudus atas Anda—eksperimen-eksperimen-Nya selalu berhasil. Satu tanda dari seorang murid adalah keaslian moral, ketaatan spontan kepada Roh Kudus, yang berasal dari penelantaran diri kepada Yesus Kristus. Dalam kehidupan seorang murid, ada sebuah mata air keaslian yang mengalir di setiap waktu. Roh Allah adalah sumur yang dalam, selalu meluap, baru, dan menyegarkan. Jika kita menimba dari sumur yang tak terbatas ini, kita tahu bahwa Allahlah yang merekayasa situasi-situasi kita. Kita tidak pernah menggerutu atau merengek-rengek atas situasi yang datang, tetapi menghadapinya dengan menelantarkan diri secara ceroboh kepada Yesus.
Jika Anda ingin mengandalkan diri Anda sebagai murid Yesus, biarkan Allah menjadi nyata dalam hidup Anda seperti orang lain. Jangan membuat aturan umum dari pengalaman pribadi Anda. Jika Anda berserah kepada Yesus ketika Ia berkata, “Datanglah”, Ia akan terus menerus berkata “Datanglah” kepada orang lain melalui Anda. Anda akan menjalani hidup yang menggemakan undangan ini: “Mari, ikutlah Aku!” Itulah hasil yang muncul pada setiap orang yang telah datang kepada Yesus.
Apakah saya telah datang kepada Yesus? Maukah saya datang sekarang?
Setiap dukungan Anda memberi pengaruh yang berarti. Mari dukung pelayanan kami.
Daftar untuk menerima renungan terbaik dari saya setiap hari. Email-email ini dapat berisi cerita, sumber-sumber, berita, dan kesempatan untuk menolong Anda bertumbuh lebih dekat dengan Tuhan setiap hari!
Lebih dari seabad lalu, Oswald Chambers membagikan isi hati Allah lewat pengajaran-pengajarannya yang tak lekang oleh waktu. Hikmat alkitabiah yang jujur dan mendalam masih menantang dan menguatkan para pembacanya hari ini.