Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.”
Yohanes 4:7
Ketika Yesus meminta air kepada seorang perempuan Samaria, Dia menunjukkan seperti apa seharusnya bentuk pengabdian kita. Berapa banyak dari kita menghabiskan hidup dengan memohon agar Yesus memuaskan dahaga kita, padahal kitalah yang seharusnya memuaskan Dia? Menjadi saksi Tuhan berarti menjalani kehidupan dalam pengabdian yang tanpa cela, tanpa kompromi, dan tanpa paksaan. Itu berarti kita rindu memuaskan Dia di mana pun Dia menempatkan kita.
Berhati-hatilah terhadap segala sesuatu yang dapat menyaingi kesetiaan kita kepada Yesus Kristus. Terkadang, saingan terbesar bagi pengabdian kita kepada Yesus adalah pelayanan yang kita kerjakan untuk-Nya. Alih-alih tenggelam dalam kasih kepada Sang Juruselamat, kita menyibukkan diri dengan berbagai pekerjaan, dan membiarkan semua itu mengalihkan perhatian kita dari hubungan kita dengan-Nya. Ingatlah bagaimana Yesus menegur Marta, ketika ia sibuk melakukan pekerjaan rumah tangga sementara saudara perempuannya, Maria, duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan perkataan-Nya. “Marta, Marta,” kata Yesus, “engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik” (Lukas 10:41-42).
Lebih mudah bagi kita untuk melayani daripada tenggelam dalam kasih dan pengabdian kepada Yesus. Namun, satu-satunya tujuan dari panggilan Allah adalah kepuasan-Nya. Kita tidak dipanggil untuk terus menyibukkan diri, menumpuk pencapaian demi pencapaian, atau menghitung berapa banyak jiwa yang telah kita selamatkan. Semua itu adalah urusan Allah, bukan urusan kita, dan kita harus menyerahkan semua itu kepada-Nya. Kita tidak dipanggil untuk berperang bagi Allah, melainkan untuk dipakai Allah di dalam peperangan-Nya. Apa kita mengizinkan diri kita dipakai dengan cara demikian?
Setiap dukungan Anda memberi pengaruh yang berarti. Mari dukung pelayanan kami.
Daftar untuk menerima renungan terbaik dari saya setiap hari. Email-email ini dapat berisi cerita, sumber-sumber, berita, dan kesempatan untuk menolong Anda bertumbuh lebih dekat dengan Tuhan setiap hari!
Lebih dari seabad lalu, Oswald Chambers membagikan isi hati Allah lewat pengajaran-pengajarannya yang tak lekang oleh waktu. Hikmat alkitabiah yang jujur dan mendalam masih menantang dan menguatkan para pembacanya hari ini.